Responding Paper Kelompok 6
Ajaran Hindu Dharma Tentang Etika
(Susila)
A. Filsafat Tat Twam Asi
Tat Twam Asi
merupakan salah satu ajaran agama Hindu. Dalam bahasa sansekerta kata “tat”
berasal dari suku kata “tad” yang berarti “itu” atau “dia”. Kata “twam” berasal
dari suku kata “yusmad” yang berarti “kamu” dan “asi” yang berasal dari kata
“asa” yang berarti “adalah”. Jadi secara sederhana kata “tat twam asi” bisa di
artikan “kamu adalah dia” atau “dia adalah kamu”.
Kata “kamu”
merujuk kepada semua makhluk hidup, sedangkan “dia” merujuk kepada sang hyang
widhi. Dalam ajaran ini dikatakan bahwa sanghyang widhi dan makhluk hidup
adalah sama. Tetapi kata sama disini jangan diartikan sama secara mutlak, bukan
berarti kita sebagai makhluk hidup sepenuhnya sama seperti tuhan hanya saja
kita memiliki sifat yang sama dengan tuhan dalam jumlah yang kecil. Dalam diri
setiap makhluk terdapat atman (yang menghidupkan makhluk hidup). Atman sendiri
merupakan percikan terkecil dari Brahman (sang hyang widhi). Hal ini di
ibarakan seperti air laut yang dituangkan ke dalam gelas. Air yang ada di dalam
gelas dengan air yang ada di laut mempunyai sifat yang sama, tetapi air yang
ada di dalam gelas tidak mampu menghancurkan rumah, sedangkan air yang di laut
ketika terjadi sunami bisa menghancurkan rumah. Kedua air ini mempunyai sifat
yang sama namun mempunyai jumlah dan kekuatan yang berbeda. Sama halnya dengan
makhluk hidup yang merupakan percikan terkecil dari sang hyang widhi, mereka
mempunyai sifat yang sama yaitu sat, cit dan ananda (kekal, penuh pengetahuan
dan penuh kebahagiaan). Namun sifat ini dimiliki makhluk dalam jumlah yang
terbatas sedangkan sang hyang widhi memiliki sifat tersebut dalam jumlah yang
tak terbatas. oleh karena itu kita dilarang menyakiti siapapun makhluk hidup
karena jika kita menyakiti makhluk hidup sama saja kita menyakiti sang hyang
widhi, karena dalam diri setiap makhluk terdapat percikan sang hyang widhi.
Tat twam asi
juga bisa di artikan “aku adalah engkau, engkau adalah aku”. Filosofi yang
terkandung dalam ajaran ini yaitu bagaimana kita dapat berempati terhadap orang
lain, bagaimana kita bisa merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. Ketika
kita menyakiti orang lain sesungguhnya kita menyakiti diri kita sendiri. Oleh
karena itu ajaran ini menjadi dasar dalam bertingkah laku.
Tat twam asi
merupakan ajaran sosial tanpa batas yang menjadi dasar atau konsepsi untuk
mewujudkan atau menciptakan kesejahteraan dalam kehidupan. Tat twam asi juga
merupakan kunci dalam membina kehidupan agar terjalinnya hubungan yang serasi
terhadap sesame makhluk hidup.
B. Pengertian Cubhakarma (Perbuatan Baik)
dan Jenis-Jenisnya
Cubhakarma
berasal dari bahasa sansekerta yang artinya perbuatan baik. Jenis-jenis
cubhakarma terbagi menjadi 12 yaitu:
1. Tri Kaya Parisudha
Tri kaya parisudha
artinya tiga gerak perilaku manusia yang harus disucikan yaitu berfikir yang
bersih dan suci, berkata yang benar dan berbuat yang jujur. Dari pikiran yang
bersih akan muncul perkataan dan perbuatan yang baik.
2. Catur Paramita
Catur paramita adalah empat
bentuk budi luhur yaitu Maitri yang artinya lemah lembut, karuna yang artinya
belas kasihan atau kasih sayang, mudita yang artinya sifat dan sikap
menyenangkan orang lain, dan upeksa yang artinya sifat dan sikap menghargai
orang lain.
3. Panca Yama Bratha
Panca yama bratha adalah lima
macam pengendalian diri dalam hubungannya dengan perbuatan untuk mencapai
kesempurnaan rohani dan kesucian batin. Panca yama bratha ini meliputi lima
bagian yaitu ahimsa, brahmacari, satya, awyawahara dan asteya.
4. Panca Nyama Bratha
Panca Nyama Bratha adalah lima
macam pengendalian diri dalam tingkat mental untuk
mencapai kesempurnaan dan
kesucian bathin, adapun bagian-bagian dari Panca Nyama
Bratha ini adalah Akrodha, Guru
Susrusa, Aharalaghawa dan Apramada.
5. Sad Paramita
Sad Paramita adalah enam jalan
keutamaan untuk menuju keluhuran. Sad Paramita ini
meliputi: Dana Paramita, Sila
Paramita, Ksanti Paramita, Wirya Paramita, Dhyana Paramita
dan Pradnya Paramita.
6. Catur Aiswarya
Catur Aiswarya adalah suatu
kerohanian yang memberikan kebahagiaan hidup lahir dan batin
terhadap makhluk. Catur Aiswarya
terdiri dari Dharma, Jnana, Wairagya dan Aiswawarya.
7. Asta Siddhi
Asta Siddhi adalah delapan ajaran
kerohanian yang memberi tuntunan kepada manusia untuk
mencapai taraf hidup yang
sempurna dan bahagia lahir batin. Asta Siddhi meliputi: Dana,
Adnyana, Sabda, Tarka, Adyatmika,
Adidewika, Adi Boktika dan Saurdha
8. Nawa Sanga
Nawa Sanga terdiri dari:
Sadhuniragraha, Andrayuga, Guna bhiksama, Widagahaprasana,
Wirotasadarana, Kratarajhita,
Tiagaprassana, Curalaksana dan Curapratyayana.
9. Dasa Yama Bratha
Dasa Yama Bratha adalah sepuluh macam pengendalian diri, yaitu
Anresangsya atau
Arimbhawa, Ksama, Satya, Dama,
Arjawa, Priti, Prasada, Madurya dan Mardhawa.
10. Dasa Nyama Bratha
Dasa Nyama Bratha terdiri dari:
Dhana, Ijya, Tapa, Dhyana, Upasthanigraha, Swadhyaya,
Bratha, Upawasa, Mona dan Sanana.
11. Dasa Dharma
Yang disebut Dasa Dharma menurut
Wreti Sasana, yaitu Sauca; Indriyanigraha; Hrih; Widya;
Satya; Akrodha; Drti; Ksama; Dama
dan Asteya.
12. Dasa Paramartha
Dasa Paramartha ialah sepuluh
macam ajaran kerohanian yang dapat dipakai penuntun dalam
tingkah laku yang baik serta
untuk mencapai tujuan hidup yang tertinggi (Moksa). Dasa
Paramartha ini terdiri dari:
Tapa; Bratha; Samadhi; Santa; Sanmata; Karuna; Karuni; Upeksa;
Mudhita dan Maitri.
C. Pengertian Acubhakarma (perbuatan tidak baik)
beserta jenis-jenisnya
Acubhakarma
adalah segala tingkah laku yang tidak baik yang selalu menyimpang dengan
Cubhakarma (perbuatan baik). Semua jenis perbuatan yang tergolong acubhakarma
ini merupakan larangan-larangan yang harus dihindari di dalam hidup ini. Karena
semua bentuk perbuatan acubhakarma ini menyebabkan manusia berdosa dan hidup
menderita. menurut agama Hindu, bentuk-bentuk acubhakarma yang harus dihindari
di dalam hidup ini adalah:
1. Tri Mala
Tri Mala
adalah tiga bentuk prilaku manusia yang sangat kotor, yaitu Kasmala ialah
perbuatan yang hina dan kotor, Mada yaitu perkataan, pembicaraan yang dusta dan
kotor, dan Moha adalah pikiran, perasaan yang curang dan angkuh.
2. Catur Pataka
Catur Pataka
adalah empat tingkatan dosa sesuai dengan jenis karma yang menjadi sumbernya
yang dilakukan oleh manusia yaitu Pataka yang terdiri dari Brunaha
(menggugurkan bayi dalam kandungan); Purusaghna (Menyakiti orang), Kaniya Cora
(mencuri perempuan pingitan), Agrayajaka (bersuami isteri melewati kakak), dan
Ajnatasamwatsarika (bercocok tanam tanpa masanya); Upa Pataka terdiri
dariGowadha (membunuh sapi), Juwatiwadha (membunuh gadis), Balawadha (membunuh
anak), Agaradaha (membakar rumah/merampok); Maha Pataka terdiri dari
Brahmanawadha (membunuh orang suci/pendeta), Surapana (meminum alkohol/mabuk),
Swarnastya (mencuri emas), Kanyawighna (memperkosa gadis), dan Guruwadha
(membunuh guru); Ati Pataka terdiri dari Swaputribhajana (memperkosa saudara
perempuan); Matrabhajana (memperkosa ibu), dan Lingagrahana (merusak tempat
suci).
3. Panca Bahya Tusti
Adalah lima
kemegahan (kepuasan) yang bersifat duniawi dan lahiriah semata-mata, yaitu
Aryana; Raksasa; Ksaya; Sangga dan Hingsa.
4. Panca Wiparyaya
Adalah lima macam kesalahan yang
sering dilakukan manusia tanpa disadari, sehingga akibatnya menimbulkan
kesengsaraan, yaitu: Tamah, Moha, Maha Moha, Tamisra dan Anda Tamisra.
5. Sad Ripu
Sad Ripu adalah enam jenis musuh
yang timbul dari sifat-sifat manusia itu sendiri, yaitu Kama; Lobha; Krodha;
Mada; Moha dan Matsarya.
6.Sad Atatayi
Adalah enam macam pembunuhan
kejam, yaitu Agnida; Wisada; Atharwa; Sastraghna; Dratikrama dan Rajapisuna.
7. Sapta Timira
Sapta Timira adalah tujuh macam
kegelapan pikiran yaitu: Surupa, Dhana, Guna, Kulina, Yowana, Kasuran dan Sura.
8. Dasa Mala
Artinya adalah sepuluh macam
sifat yang kotor. Sifat-sifat ini terdiri dari Tandri, Kleda, Leja, Kuhaka,
Metraya, Megata, Ragastri, Kutila, Bhaksa Bhuwana dan Kimburu.
Komentar
Posting Komentar